Minggu, 27 Januari 2013

menjadi orang besar

Malam minggu pertama diumur 20 tahun kali ini bener-bener unplanned by me, tapi nampaknya Allah merencanakannya untuk saya. kali ini bener-bener ketidaksengajaan aja, diawali tidak sengaja ingin sekedar solat di masjid ulil yang ternyata sedang ada kegiatan perayaan maulid nabi di kahar mudzakkirnya. kemudian tidak sengaja ternyata penceramahnya ustadz solmed yang mengantarkan ketidaksengajaan untuk coba ngikutin acara itu. ketidaksengajaan muncul kembali, tidak sengaja bertemu dengan bilal. salahsatu kawan yang juga pacar kawan saya. kemudian ketidaksengajaan masih muncul, entah bagaimana caranya tiba-tiba sewaktu memasuki ruangan tempat acara sedang ada seorang wanita yang akan membacakan saritilawah salah satu ayat yang dibacakan. dan ia adalah perempuan yang 2 hari lalu muncul di blog ini *yang kemudian saya hapus atas beberapa alasan. benar-benar ketidaksengajaan yang direncanaka.

ada yang menarik disini. saya menjumpai sebuah momen yang mungkin saya tidak akan menjumpai lagi dihidup saya. ketika seorang kakek yang antusias menyimak tausyiah ust solmed. kakek itu sudah cukup berusia namun dengan kasih sayangnya senantiasa menjelaskan sesekali isi ceramah kepada cucunya yang saya kira seusia 4 tahunan. cucu kakek itu memakai jilbab berwarna hijau-biru. kenapa saya katakan sudah tidak akan menjumpai lagi ?? *Allahummaghfirlahum...



isi tausyiah acara tersebut sudah pasti bagaimana keteladanan Rasulullah SAW dalam menjadi sebuah contoh yang terbaik didunia ini. bahkan hingga yang memujinya bukan hanya manusia.. Allahumma Sholli 'ala Muhammad.. sudah barang susah untuk menceritakan akhlak Beliau. karena saking sempurna akhlaknya. 

maka mengutip suatu pepatah anonim yang merumuskan bahwa :
"yang menjadikan seseorang menjadi orang yang besar adalah buku yang ia baca dan perkataan yang ia ucapkan. (anonim)"

Dapat dibayangkan bagaimana besarnya Nabi Muhammad SAW dalam menjadi seseorang yang besar. buku yang ia baca adalah Al-qur'an,. yang mengajarinya adalah Allah SWT dan dibantu malaikat. perkataannya adalah hadist yang diikuti umatnya.. Shollu 'ala nabi....

Kamis, 24 Januari 2013

Telah 2 kepala

                Pagi ini hari kamis, 24 januari 2013. Disambut pagi yang cerah dengan cakrawala ufuk timur menyapa. Dibangunkan oleh sebuah sms dari ibu yang sejatinya pasti membuat siapa saja yang menjadi anaknya menjadi ceria. Namun, entah kenapa setelah membaca sms tersebut hati ini seakang menangis. Karena memang banyak perasaan yang sedang tercampur aduk dalam ruang hati sempit yang bernama nurani. Entah perasaan apa saja itu, yang pasti datangnya dari sang Maha Pemberi Perasaan.

                Tepat 20 tahun saya menghirup udara yang luar biasa dahsyatnya ini secara mandiri. Dan, 20 tahun itu bukan waktu yang singkat. Pun bukan waktu yang lama. Karena dibalik 20 tahun ini banyak peristiwa, pikiran, dan perasaan yang mengaduk-aduk kehidupan ini. Dan banyak hal yang semakin bertambah dalam perjalanannya kedepan nanti. Yang paling jelas adalah Tanggung Jawab.

                Saya adalah anak laki-laki satu-satunya yang ada dikeluarga. Walaupun seorang bungsu, saya tetap menjadi anak laki-laki satu-satunya. Menjadi imam bagi keluarga saya setelah bapak, adalah hal yang pasti akan dihadapi. Namun, apa yang harus dimiliki seorang imam itu sendiri belum didapat. Ialah tanggung jawab. Saya belum mampu bertanggung jawab untuk diri sendiri, apalagi untuk sebuah tanggung jawab yang lebih besar. Sedangkan seorang laki-laki yang dibutuhkan kelak setelah keimanan dan agamanya adalah tanggung jawabnya.

                Masih terngiang bagaimana komentar bapak sewaktu dulu.
bapak punya ayam jago satu-satunya, tapi ayam jago itu payah. Gak bisa berkokok

                Padahal ayam jago itu sudah diberi banyak pakan yang terbaik, dibuatkan kandang yang kokoh, dimandikan tiap hari, bahkan disayang sepenuhnya oleh majikan. Namun sayang, ia tidak bisa mengeluarkan suaranya yang menjadikannya sebagai ayam jago.

                Itulah sedikit hal kecil tentang tanggung jawab itu. Maka, dengan umur yang sudah 20 tahun ini tanggung jawab itu semakin besar. Dan pada saatnya nanti ayam jago itu akan diminta kembali berkokok.

                Sangat jauh berbeda dengan karakter tokoh Abdullah Khaerul Azzam di film Ketika Cinta Bertasbih. Ia adalah sosok lelaki yang teguh pendirian, bertanggung jawab tinggi. Ia merupakan anak pertama yang memiliki 3 orang saudara perempuan. Dan sebagai seorang wali bagi saudara-saudaranya itu ia sangat menjadikan tanggung jawabnya sebagai imam. Maka ialah contoh sederhana bagaimana menjadi ayam jago.

                Pada tahun ini, 24 Januari 2013 juga bersamaan dengan hari Maulid Nabi Muhammad S.A.W. hari kelahiran pemimpin ulung, pemimpin sejati, pemimpin terbaik yang pernah ada di muka bumi ini. Pemimpin yang sangat amanah, jujur, bertanggung jawab terhadap umatnya. Sosok yang dijadikan suri tauladan yang paling baik. Ya Allah, jadikan hamba menjadi pengikut setianya.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa’ala alihi wasohbihi wasalam
                Dan do’a saya pada hari ini dan pada 20 tahun ini

Allahumma ‘ainni ‘ala dzikrika wasyukrika wahusni ibadatika
“Ya Allah bantulah hamba dalam mengingatmu mensyukuri nikmatmu dan senantiasa agar bisa beribadah dengan baik kepada-Mu”

Sabtu, 12 Januari 2013

Review buku " Follow Your Passion"


Kali ini saya coba bercuap-cuap-bahasa lainnya review sebuah buku yang pada awalnya saya beli dari sekedar iseng-iseng sewaktu jalan-jalan di sebuah toko buku di Jogja. Sebenernya ada latar belakang juga kenapa saya coba ngereview buku ini, salahsatunya ngikutin si wahyu yang ngeriview bukunya raditya dika. Tapi ada yang berbeda disini, karena berawal dari ketidaksengajaan beli buku berujung kepada ketakjuban. Oke to do point aja, buku ini judulnya “Follow Your Passion”. Yang jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti “Ikuti Gairah Anda”, sebuah judul yang rada tabu kalo boleh saya bilang. Tidak percaya silahkan masukkan keyword “passion” di google lalu klik tombol image. Gambar apa yang keluar ??

Buku ini kalau dilihat dari design covernya unik, karena bener-bener membuat saya pada saat itu bertanya-tanya penasaran. Pada awalnya saya kira buku ini sejenis buku-buku berat yang didalamnya butuh tingkat pemahaman dan kejelian membaca yang tinggi. Namun setelah membaca buku ini, wow… ternyata sebuah cerita pengalaman hidup yang coba kemudian ditulis ulang. Yang lucu disini, ternyata sudah ada tulisannya dihalaman depan. Saking saya tidak membacanya terlebih dahulu sehingga cukup membuat kaget.


Berjumlah 200-an halaman, tapi buku ini cukup bercerita tentang kisah perjalanan hidup. Ada juga yang unik disini, buku ini mengadopsi tatanan halaman yang terbalik. Karena dibeberapa buku lain, beberapa halaman awal buku tersebut diisi kata pengantar, pembuka dan lain sebagainya. Namun disini justru beberapa halaman awal buku tersebut berisikan review dari beberapa orang dan kesimpulan. Hahaha… aneh ya ?? :bingung

Kesimpulan diawal




Kemudian main theme dari buku ini mungkin adalah deep purple. Karena jika diperhatikan banyak banget design yang memakan warna ungu, terlebih di beberapa halaman justru memakai warna ungu. Hal ini mungkin karena penulis buku ini adalah founder “Semerbak Coffe yang memang memakai brand colournya ungu. Dan jika membaca dibuku ini, ternyata warna ungu adalah ide dari istri penulis pada saat ide awal pembuatan logo usaha franchise-nya. Bisa jadi juga sebagai persembahan penulis pada istrinya ?? oia, dan dibeberapa halaman banyak banget dipampang quote atau kutipan-kutipan penuh makna yang memang ‘dalem’ banget maknanya. Hal ini bisa jadi dimaksudkan untuk memperdalam maksud dan tujuan penulisan buku dan juga penguat beberapa statement atau hal-hal yang telah dilakuinnya. *gue mesti bilang waw..


Oke, mari kita masuk kedalam isi keseluruhan buku ini. Seperti yang sudah saya sampaikan diawal, ternyata buku ini adalah buku tentang kisah perjalanan hidup seseorang. oia, saya belum memperkenalkan penulisnya. Penulisnya adalah *jeng…jeng… Muadzin F. Jihad @muadzin. Kalau ditanya singkatan F’nya saya juga tidak tahu.. bisa jadi fahri mungkin ya ??. Dibuku ini diceritakan-walaupun tidak secara detail- kisah perjalanan hidup beliau. Tapi kalau diperhatikan bukan kisah perjalanan hidup, tapi kisah ‘perwujudan permintaan hati’. Karena jika diperhatikan passion seseorang itu bisa disebut suatu permintaan hati yang memang tulus.

Banyak orang yang mungkin mengabaikan suara hatinya demi suatu keadaan dan tuntutan. Disini tidak mengajarkan bagaimana mendengar suara hati yang dilandasi oleh nafsu atau tuntutan sekitar, tapi bagaimana mendengar dan berani melakukan sesuatu-yang mengikuti passion-nya- untuk sesuatu yang lebih besar dan lebih bermanfaat. Dibuku ini diceritakan bagaimana bentuk disiplin yang mas Muadzin kerjakan.

 “Disiplin adalah kekuatan kehendak yang diwujudkan dalam tindakan” – paragraph kedua halaman 156.

Seperti itulah penulis melihat suatu disiplin. Kemudian diceritakan bagaimana pengalaman mengambil resiko. Salahsatu contohnya pada saat mas muadzin sedang berurusan beberapa debt collector bank. Lalu bagaimana mengambil suatu keputusan dan mensyukuri keputusan itu. Sangat bermacam-macam jenisnya, dan semuanya berujung kepada ‘inner voice’ yang mengantar anda kepada ‘sukses’. Dan definisi sukses itu sendiri sangat luas dan subjektif.

            Salahsatu hal juga yang menarik disini, disatu sisi jika diperhatikan konklusi dari buku ini adalah mengajak orang umum untuk menjadi wirausaha bahkan lebih dari itu yang cukup berani adalah : mengajak orang ‘pensiun dini’. Dan saat ini saya rasa banyak orang-orang-lebih tepatnya karyawan- yang mendambakan hal tersebut. Baik berwirausaha atau pensiun dini. *termasuk saya kelak mungkin ?
            *Sarannya : foto mas muadzin bisa senyum dikit, bisa memberikan efek "pensiun dini itu menyenangkan". heheh :)



Sabtu, 05 Januari 2013

Sebuah Refleksi menuju 20

Saat ini jum'at 4 Januari 2013, tepat 19 hari lagi genap 20 tahun lagi menghela nafas, melihat keindahan pancaran sinar, dan mendengar desiran suara angin dan pasir. Sebuah angka yang sudah tidak lagi muda, pun tak juga cukup dewasa. Sudah 2 dijit umurku, sudah juga kepala 2 berubah. Bukan main-main memang hidup, tapi memperhatikan kutipan khotbah jum'at tadi juga berpikir lebih jauh tentang hidup.
"Hidup itu mainan dan sebuah permainan" 

Itulah kutipan yang tadi saya dengarkan. memang benar sebuah "mainan". yang dapat diambil disini adalah sejatinya hidup itu sepatutnya hanya kita mainkan, dan mainan tersebut tidak dapat mempermaikan tuannya. itulah intinya, kemanapun mainan itu pergi dan berlalu selang waktu tak pernah sekalipun berpengaruh pada diri tuannya. dan mainan itu sebagai pemuas harsat berkeinginan yang pada ujungnya nanti membahagiakan perasaan tuannya. 

Sangatlah berbeda dengan istilah kiasan "permainan". kondisi inilah yang sering timbul dalam wujud nyata sebuah kehidupan. kita menjadi sebuah karakter berbeda dan utuh memerankannya. kala sebuah permainan itu dimulai maka karakter, peran, dan peraturan diterapkan pada tiap-tiap pelaku dimulai. dia yang menang adalah yang memahami setiap peraturan, mendalami suatu karakter dan pintar bermain peran dalam setiap situasi. 

dalam dua kiasan tadi banyak yang memilih salahsatu, kedua atau tidak sama sekali. begitupun saya, terkadang terpeleset atau bahkan terjebak dalam ruang mainan dan permainan itu.