Sabtu, 22 Maret 2014

Cerita Guru



                Satu malam saya pernah menghampiri ia yang sedang duduk diatas sajadahnya lengkap dengan mukenahnya. Kala itu ia barusaja selesai menyelesaikan sholat isya dan sholat sunnahnya. Percakapan yang awalnya ringanpun semakin serius. Salahsatu keahlian ia adalah sembari membaca-baca al-quran dan terjemahannya masih saja bisa menyauti topik pembicaraan saya. Dan topik itu semakin serius ketika mengarah pada urusan anak dan guru.
                Diantara ribuan kata dan ratusan kalimatnya yang keluar dari mulutnya itu ada nasihat dan petuah. jika saya lihat dari bola matanya mengisyaratkan bahwa itu adalah nilai dan nasihat yang turun temurun disampaikan pada generasi sebelum beliau. Nasihat tersebut menyuruh bahwa kepada anak-anaknya kelak diwajibkan untuk diajarkan ngaji Al-Quran. Dan lebih khusus untuk bersekolah di madrasah atau TPA. Kemudian diakhir pembicaraan itu ia mengingatkan pada saya untuk mendoakan atas segala kebaikan dan ilmu guru-guru Agama yang pernah mengajari saya. (IBU)

Ibu Eha – Guru Agama TK
Ibu Sumiati – Guru Agama SD
Pak Iwan Sofwan (Alm.) – Guru Agama SD
Ibu Hj. Maemunah – Guru Fiqih dan Ibadah Syariah Madrasah
Ibu Hj. Qishtin – Guru Ibadah Akhlak dan Bahasa Arab Madrasah
Pak Athoillah (Alm.) – Guru Tarikh / Kepala Sekolah Madrasah Diniyah Awaliyah
Pak Sholihin – Guru Bahasa Arab Madrasah
Pak Sadili – Guru Khot dan Imla’ Madrasah & Guru Ngaji Al-Quran
Pak Sukara – Guru Al-Islam dan Bahasa Arab SMP
Pak H. Muhdi (Alm.) – Guru Kemuhammadiyahan SMP
Pak Tadri – Guru Khaefiyat Shalat SMP
Pak Ma’ruf – Guru Al-quran hadist SMP
Pak Syahroni – Guru Agama SMA
Ibu Hj. Annizar – Guru Agam SMA
Pak Supriyanto Pasir – Dosen PPI, SKI UII
Pak Aang – Dosen PAI UII
Pak Ridwan – Dosen Muamalah & Ibadah Akhlak UII
Dan semua guru-guru saya yang lain, semoga saya bisa dijadikan perhitungan atas amal jariyyahmu…
… Al-Fatihah …