Kadangpun berpikir, sering kali kita meminta lalu kemudian dikasih [1]. Bahkan lebih banyak lagi yang dikasih walaupun kita tidak meminta [2]. tapi kenapa kita selalu mengungkit dan bergumam untuk tidak meminta yang sudah dikasih ?? [3] ilustrasinya begini :
Suatu sore dipenghujung hari disebuah masjid selepas shalat Maghrib berjamaah ditempat itu dilaksanakan.
[1] Seorang tukang becak yang mengayuh dari pagi yang juga menjadi tulang punggung keluarganya.Sembari beristirahat melepas lelah ia singgah di Masjid tersebut. selepas shalat berjamaah ia berdo'a, sambil mengangkat kedua tangannya kemudian disela-sela doanya.
"Ya Allah, aku memohon kepadamu cukupkanlah rezeki untukku."
[2] Lima belas menit berselang, seperti biasanya diadakan ceramah ba'da maghrib. Penceramah itupun mulai memberikan materinya kepada para jamaah.
"Pertama-tama marilah kita sama-sama panjatkan puji syukur kehadirat Allah atas segala limpahan rahmat nikmatnya kepada kita semua sehingga kita bisa berkumpul pada kesempatan kali ini."
[3] Disisi serambi masjid terdapat seorang musafir yang berkendaraan motor sedang singgah untuk beristirahat sebab hampir 1 kilometer perjalan terakhirnya ia menuntun sepeda motor tersebut. Kemudian disela-sela do'anya.
"Ya Allah, Jauhkanlah kami dari segala cobaan..."
Padahal itulah caranya sang Maha Pemberi untuk memberikan hal yang berlipat ganda kepada kita bahkan hal yang dibutuhkan untuk kita yang selalu meminta.
“Barangiapa mensyukuri nikmat-Ku, maka akan Ku tambahkan nikmat baginya. Dan barangsiapa kufur terhadap nikmatKu, sesungguhnya adzab-Ku amat pedih.” (Q.S. Ibrahim : 7) |
Maka nikmat tuhanmu yang mana lagi yang engkau dustakan ? (Q.S Ar-Rahman : 30) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar