Kamis, 14 Juni 2012

“your experience just making you for a good person, but your environment can making you for a great person “


    Pepatah itu entah datangnya dari mana, apakah memang saya yang membuat atau memang telah ada orang lain yang membuatnya terlebih dahulu. Dan kini pepatah itu kian nyata dalam suatu kehidupan ini. dipenghujung smester IV ini sejujurnya banyak cerita yang memang menghampiri dan bener-bener buat warna dikehidupan saya. So, lagunya Daniel Sahuleka yang berjudul “you make my world so colorful” bener-bener pas dan ‘cucok’ banget buat saat ini. Dari mulai diawal semester jadi salahsatu duta kampus untuk ngikutin pameran pendidikan se-Indonesia, dan dari sini semangat untuk “bangun pagi” bener-bener kerasa banget. Terus berakibat dengan kejutan nilai UTS yang diluar dugaan dan mungkin nilai terbaik selama kuliah ?. Namun di penghujung semester ini tepatnya setelah UTS kebiasaan burukpun mulai muncul kembali. Dan disaat smester penghujung dan begitu penting inipun akan segera selesai saya malah berharap tidak cepat selesai.

                Cerita lain ada di penghujung bulan Mei. Yup, entah apa yang telah dilakukan atau memang mungkin sebuah teguran dari Allah SWT. Hanya kurang lebih seminggu beberapa problem muncul, dimulai dengan STNK yang hilang entah kemana, Monitor peninggalan kedua kakak saya pun terbakar dibagian dalamnya, headset yang kemudian rusak, printer yang tiba-tiba mendadak tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Masya Allah… benar-benar membuat hidupku lebih berwarna. Dan sebuah instropeksi pun muncul, telah lama saya tidak menyentuh Al-Quran dan ketika orang tua menanyakan hal ini dengan santainya saya menjawab “sudah”. Astaghfirullah hal adziem..
                Cerita kedua menyangkut suatu permasalahan roman yang bernama CINTA dan PEREMPUAN. Untuk masalah satu ini memang saya cenderung sensitive dan tidak memperdulikannya, disatu sisi mungkin karena faktor orientasi terhadap perempuan yang lain, *bukan berarti penyuka sejenis, gk tau kenapa orang saat ini lebih memandang lelaki yang tidak memiliki pacar diidentikkan dengan homo* silahkan lihat tulisan saya “wanita dan Rembulan”. Salahsatu faktor kenapa saya tidak memusingkan masalah ini.
Namun disisi lain menyangkut kalimat pembuka diatas, sebuah lingkungan itu dapat menjadikan seseorang menjadi orang besar, dan itu tak lain dari sebagaimana sifat dan kualitas lingkungan tesebut. Dan untuk kali ini memang memiliki gejolak yang cukup tinggi. Bisa dilihat disalah satu tulisan teman di blognya yang bercerita tentang “JOMBLONGENES”,jelas-jelas disitu saya diterangkan dalam tulisannya. Dan itu memang benar adanya. Kemudian cerita ini berubah ketika salah satu orang ditulisan tersebut yang menyandang predikat jomblo dgn level rendah kurang lebih seperti itu mulai menancapkan tajinya didunia percintaan *dgn bahasa lebih dalam. Hingga muncul sebuah fans klub #Iskandarsta. Entah apa motif dari grup ini, mendukung, meledek ataukah hanya iseng. Tapi yang jelas merubah cerita tentang orang tersebut. Dan kini mungkin tinggal saya seorang disitu.
Diminggu-minggu terakhir smester IV bisa dibilang titik puncak dari kegelian tersebut, mulai mengikuti kegiatan-kegiatan teman yang emang jomblo dengan melirik dan memperbincangkan setiap wanita yang menurut kami adalah high quality. #Istighfar. Kemudian hal yang menyangkut masalah ini pun muncul secara langsung ke saya. Diawali dengan sebuah chat sederhana dan sebuah pesan singkat dari seorang wanita partner klub bahasa inggris. Dan yang membuat lebih terkejut adalah dengan tegasnya ia meminta *ditebengi (bahasa lebih dalam). Hal yang sangat jarang dan menurut saya adalah hal yang benar2 diluar dugaan. Sejujurnya awalnya tidak sama sekali terbesit pikiran kearah sana, namun membaca salah satu pesan singkat saya dengan salah seorang teman yang sering tak ledekin membuat orientasi dan pandangan saya berubah ke dia. 
“Kamu diberi kemudahan kok diabaikan ??”
Kurang lebih kalimat itulah yang diketik oleh temanku, dan sekali lagi, kalimat ini bener-bener membuat pandangan saya ke dia berubah. Dan itu dipengaruhi akan predikat “JOMLBO” yang sudah saya lalui selama 19 tahun *ngenes bgt dah. Dan disamping perubahan pandangan itupun muncul pikiran-pikiran lain. Salahsatunya terkait masalah life style, dia berasal dari kota yang menurut data kementrian tenaga kerja dan transmigrasi sebagai daerah dengan pendapatan tertinggi kedua di Indonesia. Anda dapat memikirkannya sendiri, satu lagi, salahsatu faktor ia meminta saya untuk boleh ditebenginya karena mobilnya yang biasa dipakainya barusaja ia tabraki dengan kendaraan lain dan itu membuatnya takut untuk membawa mobil disamping faktor lain (J). Dan berdasarkan cerita wahyu, memang orang-orang yang berasal dari daerah ini memang cenderung high class life style. Banyak cerita juga yang membuat pandangan ke dia kembali berubah.*fuih…
Dan inilah main topic dari tulisan saya, disalahsatu cerita wahyu, dia menyebutkan bahwa hanya sedikit dari orang-orang daerahnya yang mau untuk hidup sederhana. Dan diceritanya tersebut orang itu adalah temannya yang juga teman satu kelas saya. Sering disapa dengan panggilan “koplak” oleh teman-temanku lainnya. dicerita tersebut menceritakan bagaimana latar belakang dan perjalan hidup koplak yang sebenarnya berasal dari keluarga “sangat” berada menurutku, apabila dibandingkan dengan saya mungkin tidak ada apa-apanya.
“kalo di jogja komplek rumahnya itu macam di Cassa Grande”.
Komplek Cassa Grande di Jogja bisa dibilang sebuah kompleks elite modern yang terkenal, dan mungkin hanya dari kalangan tertentu yang menempatinya. Terbayang sudah bagaimana kehidupannya disana sangat jauh berbeda dengan kehidupannya yang sekarang ia jalani saat ini di jogja sebagai mahasiswa. Memang ia nge-kost disalahsatu kost yang sangat dekat dengan lokasi kampus, cukup berjalan kaki sekitar 5 menit untuk sampai di kelas, berkendaraan shougun 125 biru keluaran sekitar 2005-2004, dan secara style sangat jauh bila dibandingkan oleh kalangan penghuni cassa grande. Salahsatu yang menarik ialah pesan apa yang disampaikannya, untuk bisa merasakan hidup sederhana padahal dari keluarga seorang pengusaha. :thumbup
Benar-benar membuat pandangan saya berubah melihatnya, karena memang ada catatan tersendiri atas pandangan saya selama ini terhadapnya. Hal ini mungkin disebabkan hampir setiap postingannya menurut saya terlalu ekstrem mengkritik pemerintah dan tentang ajaran-ajaran Islamnya yang didapat dari blog atau situs portal Islam. Namun bukan berarti saya menolak itu semua, hanya saja mungkin pandangan saya terhadap orang-orang dengan paham seperti itu yang terlalu dicap buruk oleh media dan masyarakat dan sejujurnya saya memandang Islam yang berda’wah dan membawa pesan arti kedamaian dan kebenaran yang mutlak. “Allahu akbar..!!”
Dan pada hari ini (6-6-12) benar-benar belajar arti sebuah kawan dan arti sebuah kata ”environment” sebagai makna dari tulisan pembuka ini. Mengutip salah satu pesan singkat teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar