Sabtu, 31 Desember 2011

Desember 2011, dengan kesibukan

              Inilah bulan “TER-sibuk” dalam sejarah sebagai mahasiswa. Bulan ini merupakan bulan terakhir dalam susunan kalender syamsiyah yang digunakan pertama kali oleh kekaisaran yunani. Dan tahun 2011 adalah tahun kedua saya sebagai mahasiswa :cool.
                Cerita ini diawali oleh tanggal 1, dengan kepusingan dan kepepet oleh kegiatan “ELECTRICAL STUDY CAMP”, yah seperti yang pernah saya posting apa itu ESC. Pada ESC taun ini serba kepepet,itu yang muncul dari benak. Bagaimana tidak, dengan waktu pelaksanaan yang dijadwal tanggal 3-5 Desember, proposal “belum” selesai diawal bulan Desember. Sekitar tanggal 28 hingga desember datang sudah tak terhitung berapa kali kami harus rapat dengan petinggi organisasi kampus, mulai dengan senior jurusan, fungionaris BEM, hinggan DPM fakultas. Wow, hebat sekali.
                Lambat laun waktu-pun berjalan dan membawa saya ke hari sabtu tanggal 3 Desember 2011. Eng…ing…eng, inilah waktu yang ditunggu-tunggu oleh saya dan beberapa kawan. ESC 2011 pun dimulai untuk acara outdoor, dan pagi itu sekitar pukul 8 bertempat di depan Hall Gedung KH Mas Mansur Fakultas Teknologi Industri berkumpul banyak orang dengan membawa tas gendong besar dan wajah yang penuh antusias. Jujur ini kali kedua saya melihat wajah adik-adik saya di teknik Elektro. (terutama yang cewek, banyak yang membicarakan).
                Sesampai di tempat camp di waduk sermo tidak ada yang special hingga pukul 21.00. setelah itu mulailah acara camp sesungguhnya dimulai. Dengan dipimpin oleh koor lapangan sebuah teriakan panjang dan mencekam muncul dari bawah bukit tempat tenda para peserta dan panitia, “LAPANGAN…!!! MASUK..!!! . Seketika sekelompok orang dengan pakaian hitam-hitam, menggunakan penutup wajah dan disamarkan dengan arang mirip Kopasus yang menyerbu sarang teroris pun muncul. Sembari meneriakkan kata “CEPAT…!!!, CEPAT..!!!”.
                Perasaan kaget, takut dan merinding pun muncul seketika. Sepengalaman yang pernah terjadi pada diri saya membuat perasaan itu semua. Sejenak sayapun berpikir apa yang dirasakan para peserta saat ini. Ya. Itulah sepenggal cerita yang mengawali bulan Desember ini.

                Setelah acara itu selesai, kemudian apa yang terjadi ? seketika saya mendapat nama panggilan baru . “Bang Rian tukang poto ?” what..???,. haha,. Saya hanya bisa berkata amin. Ya karena memang di acara itu saya sebagai juru foto yang mengabadikan kegiatan-kegiatan pada acara itu. Dan Alhamdulillah saya “belum” memiliki kamera sebagus yang saya gunakan disana.
                Kesibukkan saya berlanjut diminggu berikutnya. Kali ini lain tema namun masih satu peran. Yakni di acara KONSER PADUAN SUARA MAHASISWA “EKSPEDISI CINTA”. Yak, kali ini saya sebagai crew acara konser yang baru pertama kali saya mengikuti hal-hal demikian. Singkat cerita kali ini sebagai staff di divisi publikasi, yang dibeberapa bulan sebelumnya ditinggal oleh sang koor. Alhasil saya menjadi koor dadakan yang menggantika beliau. Seminggu sebelum acara puncak permasalaha pun timbul. Booklet yang sebelumnya diserahkan kepada sang sponsor, ternyata salah smua. Kita harus memutar otak mencari solusi untuk ini, dengan anggaran yang sudah tersedot divisi lain. Oke akhirnya mau tidak mau kita cetak sendiri dengan resolusi yang kecil.
                Kesibukan pun tidak hanya oleh konser PSM. Tanggal 13-15 Desember, kali ini saya sebagai tim promo dari FTI, fakultas saat ini saya belajar. dan kali ini saya kebagian job buat backdrop FTI. So its very entertaint to increase my skill.
                Cerita pun dimulai pada saat saya harus mencetak backdrop yg saya buat. Ditempat yang sama sedang mencetak booklet yang sebelumnya saya ceritakan. Ada yang aneh ketika saya melihat beberapa karyawan percetakan yang mempertanyakan ukuran booklet yang sudah jadi. Saya hanya tersenyum sambil sejenak melirik mba-mba costumer service. (hehe, cantik mba). Benar yang saya bilang, sebuah ukuran yang cukup tidak lazim untuk sebuah booklet, haha :D
                Rabu tanggal 14 Desember 2011 saya kebagian jatah shift full day di salah satu acara di SMAN 1 Bantul untuk jaga stand FTI. Pagi hari pada saat itu apa yang terjadi. Pukul setengah 6 pagi, saya hampir bolak-balik wc hingga terhitung 10 kali hanya untuk buang air. Alhasil diare pun menerjang. Memberanikan diri meminum air putih dengan satu tablet diapet. Dan kemudian tidur, dan sayapun meminta izin untuk datang telat, siang hari pada saat ingin berangkat, eh malah tertinggal oleh rombongan yang telah pergi meninggalkan saya. Dan kali ini saya “harus” berjuang sendiri mencari alamat SMAN 1 Bantul. Perjalanan hampir 1 jam dari kaliurang hingga Bantul, dan sejujurnya saya sangat menikmati kota Bantul. Kota yang mengingatkan saya akan Cirebon, dengan kesamaan atmosfir yang timbul akan udara panas dataran rendah, dengan deru angin aroma persawahan tropis. Nikmat sekali.
                Dan inilah yang ditunggu-tunggu sekian lama. Konser “Ekspedisi Cinta”, ditemani hujan yang menguyur hampir sepanjang hari di tanggal 17 Desember itupun berlangsung juga. Kebagian job jaga tiket atau lebih miripnya #CALO TIKET di Auditorium MMTC jalan Magelang. Dengan tiket yang terjual semua alias “SOLD OUT” kami hanya menanti pengunjung yang datang. Setengah jam sebelum konser, banyak para penonton yang memadati ruang tunggu konser, jujur kami divisi publikasi sangat kewalahan menangani ini. Namun berkat kerja keras dan kordinasi divisi lain akhirnya kami berhasil melewati ini semua dengan terbilang sukses.
                Itulah beberapa hal yang membuat tahun ini ditutup dengan kesibukan yang menguras tenaga di bulan DESEMBER. Dan kesibukan ini akan terus meningkat dengan UAS yang mengawali tahun 2012. SEMANGAT PARA MAHASISWA..!!!

Minggu, 25 Desember 2011

Be a real Engineer with ESC

    Electrical Study Camp itulah kawah “Candradimuka” kami, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia. Banyak perdebatan yang muncul apabila berbicara masalah ini. Mulai dari permasalahan konsep, acara, hingga senioritas bahkan perponcloan. Sudah 2 tahun saya mengikuti perjalanan panjang di dua episode terakhir dan kedua-duanya mengenakan 2 amanat yang berbeda pula. Peserta pada 2010 dan panitia pada 2011.

                Perjalanan saya ini diawali pada penghujung tahun 2010, saat itu tanggal 18-20 Desember 2011. Memang ada yang menarik disini, yakni tentang waktu pelaksanaan yang tidak sesuai dengan tahun pada acara ESC kali ini. Sesuai judul ESC 2010 seharusnya dilaksanakan pada tahun 2010 namun apadaya dilakukan justru diawal tahun 2011. Saat itu saya hanya ditemani oleh 15 orang teman-teman saya dari angkatan 2010. Jumlah yang tentu mengejutkan, mengingat total angkatan kami pada saat itu 42 orang.
                Sejujurnya melewati rangkaian acara ini cukup menguras memori,perasaan hingga tenaga yang banyak. Terlebih dengan traumatic yang saya alami. Itu membuat perjalanan kali ini sangat melelahkan. Banyak cerita disini, dan yang paling membuat berkesan pada saat diberinya kado special dari keluarga besar pada saya. Saat itu tanggal 20 januari tepat 4 hari sebelum saya berulang tahun ke 18. Disinilah saya merasa mendapat kado special dari panitia.
                Pagi itu dari panitia memberikan waktu yang digunakan kami peserta untuk menyiram para panitia yang mengenakan almamater. Tentu itu dimanfaatkan oleh peserta, namun tidak dengan saya. Ya, saya memang orang yang mengindari kebiasaan membalas, walaupun saya memang menginginkannya. Mengenakan jaket gunung cokelat saya hanya menatap kawan yang mengejar kian kemari panitia yang berlarian. Beberapa saat kemudian suasana hening, dan mencekam. Kemudian muncul di benak “ada apa ini ? waduh kena marah lagi kita”, dan itupun benar. Beberapa panitia berdiskusi dengan salah satu panitia yang membawa kamera, kemudian sang pembawa kamera itu menujuk jari telunjuknya kearah saya. Langsung saja “Kamu yang mau nyiram saya ya ?? tau tidak saya bawa kamera ?? kalau rusak mau tanggung jawab ??” perkataan itupun muncul.
                Lantas saya berpikir beberapa menit kebelakang, apa yg telah saya lakukan ?? saya Cuma duduk saja kok. Kemudian beberapa panitia menghampiri, “hey kamu !! maju sini !!”. dan apa yang mau dibuat, langsung saja maju. Dan disini skenariopun dimulai, diawali berbisikan dengan saya untuk menunjuk panitia lain kalau ditanya mana panitia yang kamu benci ?? terpikir sejenak ini bakal ngerjain mreka. Kemudian operan demi operan untuk menguji mental sayapun berlangsung dari para panitia dan senior. Dan kurang lebih 1jam kemudian “Byuuuurrr…!!!” sejenak badan basah dengan se-ember air kotor bercampur sampah dihadapan kawan-kawan saya lainnya.
                Di episode lain saya bertindak selaku panitia, divisi PUBDEKDOK itulah saya. Sejujurnya saya senang untuk berkerja di divisi ini, divisi yang selalu saya pilih di berbagai kepanitiaan. Dan disinilah saya melihat bagaimana pusingnya panitia. Terlebih dengan status Mahasiswa yang sedang in kuliah, belum lagi sebagai staff yang sama di kepanitiaan konser PSM UII dan latian baseball.
                “Pubdekdok itu divisi paling enak sebenernya kerja. Lebih santai, namun untuk urusan waktu, divisi ini yang terlama menurut saya”. Ya memang begitu apa adanya, sebelum hari H kita sibuk mendesain segala bentuk media promo dan dekorasi acara, dari mulai spanduk, baju panitia+peserta hingga atribut laennya. Di hari H kita berkutat dengan kamera mengikuti segala rangkaian acara. Dan di akhir hari H kitalah yang dicari2 dan dipusingkan dengan sertifikat,stiker dan sebagainnya.
                
Ayo mas koor a.k.a mas Towel, Ovel, mas Willy,…. Pekerjaan kita belum usai,..!!!!