Jumat, 24 Juni 2011

...Wanita dan Bulan...


Wanita bagaikan rembulan nan terang dan bersinar disaat hampir semua yang berada disampingnya gelap, kelam dan tak berwarna. Ia memancarkan sinar yang begitu indah bahkan bila terhalang oleh orang lain,maka ia semaking banyak  yang menginginkannya justru ditunggu dan dinanti.

Keindahan wanita hampir persis dengan keindahan bulan, bulan yang sering kita lihat pada saat malam tiba. Putih bersinar ia memancarkan sinar yang menerangi bumi padahal ia sendiri tidak memiliki sinar tersebut. Ia lebih tepatnya memantulkan sinar yang kemudian menerangi bumi. Begitu pula wanita ia begitu indah, anggun, dan menawan memancarkan keindahan sang penciptanya. Sang Maha Agung Allah SWT semata.

Sama halnya dengan bulan yang permukaanya dapat terlihat jelas dikala malam. Wanita pun memiliki permukaan atas hatinya apakah ia bersih ? ataukah sebaliknya. Rembulan laksana cermin apabila ia begitu kotor dan kusam maka sedikit intensitas cahaya yang dapat dipantulkan, begitu pun bulan ia memliki pula kekusaman dibagiannya. Ia memiliki corak persis bila kita melihat bulan di malam hari, tapi corak itu begitu nampak kalah dibandingkan dengan putihnya permukaannya. Dapat dibayangkan bilamana bulan yang selama ini menerangi malam kita memiliki kekusaman dan kekotoran yang sangat amat banyak sehingga ia tak bias lagi memantulkan keindahan “nur” Sang Penciptanya.

Maka pandanglah ia sebagai seorang makhluk dengan keindahan yang diberikan Sang Maha Indah dengang segala keindahan. Jangan sampai terjebak oleh perangkap setan yang senantiasa mengamuflase dan menipu keindahan dengan fatamorgananya. Temuilah Sang Maha Indah melalui keindahan rembulan.

Saudara pernah merasakan cinta ?? seberapa sering ?? Cinta adalah suatu karunia yang diberikan Allah kepada semua makhluk-Nya. Dan manusia adalah mahkluk paling sempurna yang diciptakan Allah memiliki fitrahnya tersendiri. Fitrah terhadap nalurinya kepada lawan jenis yang memang sudah ada dari masa awal manusia diciptakan. Lantas ada yang beranggapan bahwa nabi Adam pada masa itu tunduk dan patuh sekali pada Siti Hawa sehingga sampai saat ini banyak lelaki yang selalu tunduk dan patuh terhadap lelaki, bahkan hingga saling menjatuhkan dan membunuh.

Cukup cintai ia dalam diam,.

Bukan karena tak mampu mengatakan,.

Bukan karena tak mau sakit,.

Tapi menjaga Surga yang telah dijanjikanNya,.




                                                                       Yogyakarta, juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar